SERUAN BAHASA DE BRITTO

Terik matahari membakar tubuhku yang sedang berjalan menyusuri trotoar sebuah perempatan. Aku bersama beberapa teman ingim mewawancarai seorang pengemis atau apalah yang dapat memenuhi tugas Religiositas waku itu. Rasa malas karena panas sangat terasa menyelubungi diri kami.
“Wah ndes, panas tenan tho,” ujar seorang temanku yang mulai kepanasan.
“Yo sabar tho yo. Tugas je,” kataku sambil mencari-cari apabila ada pengamen yang sedang duduk-duduk beristirahat di trotoar itu.
Setelah lama menunggu datanglah segerombol anak kecil pengamen dengan membawa alat music sederhana.
Read More …